Pengalaman Meminta Resume Medis Pribadi ke Rumah Sakit

Published by

on


Resume medis adalah ringkasan riwayat semua pelayanan dan tindakan oleh tenaga kesehatan kepada pasien selama dirawat di fasilitas kesehatan.

Berikut adalah pengalaman saya meminta resume medis ke Rumah Sakit ketika masih pandemi Covid-19 berlangsung.


Bismillah,

Berawal dari perpindahan kami ke Jakarta, saya yang tadinya hidup dan mempunyai banyak keperluan dengan Rumah Sakit (RS) di Purwokerto akhirnya harus mengurus berbagai macam perpindahan administrasi juga.

Ya, tidak hanya memindahkan faskes 1 BPJS saja namun ke riwayat kesehatan sebelumnya pun perlu saya urus demi mempermudah perawatan kesehatan saya selanjutnya di Jakarta.

Memang saya sakit apa? Hehe… Sebenarnya bukan sakit, namun karena di Jakarta saya hamil untuk kehamilan kedua saya, jadi ketika nantinya merencanakan persalinan, saya tetap membutuhkan resume medis kehamilan pertama saya ketika di Purwokerto.

Mungkin sebagian teman – teman sudah tahu ya bahwa dulu saya pernah menjalani operasi laparotomi dimana saat itu operasi SC untuk bayi kembar kami dan pengangkatan kista dari ovarium kanan dan kiri saya. Ya, walaupun dulu keguguran, saya tetap menjalani operasi SC. Sad story pokoknya.

Nah, berkaitan dengan kasus tersebut, dokter obgyn di RS yang saya datangi di Jakarta meminta supaya saya memastikan tentang letak sayatan di rahim saya. Karena di bagian perut luar saya mempunyai sayatan yang vertikal. Sehingga dokter benar – benar meminta kepastian tentang letak sayatan di dalam rahim saya. Dari sinilah akhirnya saya harus meminta resume medis dari dokter saya sebelumnya.

Ok, pencarian dimulai.

Mengetahui permintaan dokter saya di Jakarta, saya awalnya merasa stress, dan bingung harus bagaimana. Karena posisi saya belum bisa balik mudik ke Purwokerto. Kondisi kehamilan saat itu saya masih rentan, sehingga untuk melakukan perjalanan jauh saya rasa cukup mengkhawatirkan. Sehingga saya memutuskan untuk tidak mudik. Daan… setelah saya berpikir banyak (haha… jadi inget kosakatanya Wastina, teman Madagaskar saya waktu kuliah dulu), saya akhirnya mencoba untuk mencari alamat email RS saya sebelumnya, yakni RS Margono Soekardjo (RSMS).

Saya bagi beberapa poin prosesnya yaa biar memudahkan teman – teman semua.

Menghubungi Medsos dan Mengirimkan Email ke Pihak RS

Awalnya, saya mencoba mengirimkan email ke RSMS namun sepertinya tidak langsung ditanggapi, akhirnya saya mencoba direct message (DM) akun IG RSMS. Alhamdulillah, dari akun IG ini lebih cepat tanggapannya. (Hehe… Jujur ya, sekarang kalau mau akses pelayanan dari pemerintah yang sering gercep menanggapi adalah melalui akun media sosial mereka seperti Instagram dan Twitter). Dari tanggapan tersebut, saya diminta menyertakan data diri saya. Ya meliputi No. KTP, No. Rekam Medis, No. BPJS, Alamat domisili, dan No. HP. Saya juga menceritakan mengapa saya harus meminta resume medis tersebut.

Setelahnya, saya diminta untuk menunggu lagi karena akan dikoordinasikan ke bagian rekam medis RS.

Nah, paginya saya dihubungi kembali untuk membuat surat permohonan yang ditujukan ke Direktur RS supaya bisa diproses.

Membuat Surat Permohonan kepada Direktur RS

Saya akhirnya membuat surat permohonan permintaan resume medis kepada Direktur RS dengan menyertakan alasan lagi ya tentunya dan menjelaskan siapa dokter yang menangani saya saat operasi pada saat kehamilan pertama.

Dalam proses ini saya menunggu cukup lama sekitar 2-3 pekan, saya mengajukan permohonan pada tanggal 30 Maret dan mendapatkan resume medis saya pada tanggal 20 April. Ya, memang administrasi RS cukup rumit sepertinya hingga memerlukan waktu lama.

Namun, dari usaha ini akhirnya saya mendapatkan dokumen yang diinginkan. Saya bisa membaca semua catatan yang dulu dokter Martha lakukan terhadap saya waktu itu (operasi laparotomi). Berbekal ini semua saya sangat berharap nantinya di kehamilan kedua ini dibolehkan melakukan persalinan normal jika tidak ada penyulit dalam persalinan tersebut. Aamiin.

Oke, itu sekilas pengalaman saya ya teman – teman, semoga bisa bermanfaat.

Kritik dan Saran dari Saya kepada Pemerintah

Sebenarnya ada hal – hal yang ingin saya kritisi dengan adanya pengalaman ini terutama terhadap masalah data administrasi di RS – RS kita di Indonesia.

Memang dengan cara manual di atas, saya bisa mendapatkan resume medis juga akhirnya. Namun, bilamana kita menginginkan resume medis dalam waktu cepat? mungkin dengan cara di atas tidak direkomendasikan ya. Entah sih kalau kita datang langsung ke RS yang bersangkutan. Apakah bisa lebih cepat atau tidak saya juga kurang tau.

Dari sini saya jadi kepikiran, mengapa data resume medis kita tidak dimasukan saja menjadi data yang terintegrasi dalam satu kartu, katakanlah BPJS? Bukankah ada kabar bahwa BPJS juga menjadi syarat administrasi berbagai macam hal transaksi di Indonesia? Sebegitu sulitkah untuk mengintegrasikan data tersebut ke dalam akun BPJS? Saya lihat juga di riwayat pelayanan BPJS ada riwayat pasien dari RS A ke RS B, namun untuk resume detailnya tidak ada.

Awalnya saya berpikir juga untuk mencari resume medis di akun BPJS saya, namun ternyata hanya ada inti kasusnya apa dan RS mana. Kurang lengkap catatannya. Dan, ketika beralih ke buku KIA kehamilan pertama pun, di situ riwayat lahiran tidak dituliskan oleh dokter atau bidan yang menangani saat itu. Padahal ya ada kolomnya tersendiri. Jadi saya cukup sedih sih dengan perapian data administrasi di negeri ini. Harus ada penanganan data yang lebih tepat, terintegrasi dan secure juga nantinya.

Semoga pelayanan publik di negara ini bisa lebih baik lagi. Tentunya dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi yang sudah ada saat ini.

Thanks.

Leave a comment