Tak sesuai rencana (1)

Published by

on


Bismillah…

sore ini pengin nulis lagi “masalah” yang cukup membuat pusiang… hahaha….

jadi begini….

 

Aku sangat yakin, rencana terbaik adalah rencana_Nya. Aku hanya bisa mencoba membuat pilihan rencana versiku.

Berawal dari riset yang butuh effort besar, conference, dan lalala semuanya. Aku jalani mulai dari semester 2 di sini. Weekly meeting dan segala serpihannya sudah menjadi makanan keseharianku.

Singkat saja di penghujung 2017 aku mendaftar sebuah conference di Jepang, untuk oral presentation. Pengumuman diterimanya pada akhir Februari. Aku baik – baik saja untuk menunggunya sambil mengerjakan proposal dan data penelitian. Namun sungguh rencana yang satu ini ternyata gagal. Hari Kamis 15 Februari, sebuah email mampir di inbox. Ternyata pengumuman conference tersebut. Dan taaaraaa… aku hanya diterima sebagai presenter untuk sesi poster, bukan oral. Otomatis, dana beasiswa tak akan turun untuk menanggung keberangkatan ke sana.

Lantas, sorenya aku menghubungi dosen pembimbingku (dosbing), dua sekaligus. Kuceritakan semuanya dan ditawari untuuk mendaftar di Belanda. Lagi – lagi dapat berita yang tak terduga, submit paper terakhir adalah malam itu. Langsung saja dosbing 2 meminta untuk edit abstrak kemarin selama 30 menit. Haha.. dasar akunya ga biasa nulis abstrak. Waktunya ngaret sampai 1 jam. Tapi karena dosbingku baik hati, jadinya tetap dibantu untuk merevisi. hehe… arigatou sensei… ^^

Ku ingat, saat itu sekitar pukul 21.30. Aku submit abstrak yang apalah itu… lalu aku bilang sama sensei kalau sudah disubmit. Dan aku masih berusaha mengambil dan menghela nafas dengan berat. Perasaan galau, hectic, dan harus kerja cepat. Akhirnya setelah laporan terkirim ku screenshoot dan kukirim ke sensei aku baru bisa bernafas lega.

Aku masih berkutat dengan laptopku, dengan berbagai pikiran yang membelenggu. Sekitar satu jam berlalu, ada email masuk. OMG, ternyata pengumuman “accepted” hahaha… aku ketawa geli sendiri di kamar. Kok bisa secepat ini? padahal baru satu jam. MasyaAllah, Allah mengganti begitu cepat. Sontak saja aku searching lebih lanjut mengenai pendanaan dll.

Satu hal terselesaikan, satu lagi muncul. Ya, DANA.

Pengin ketawa, tapi sedih juga. Pendanaan dari beasiswa hanya 15 juta. Buat ke Belanda? impossible. so… runtuh lagi hatiku.

Tapi aku masih berusaha searching – searching masalah pencarian dana. Ada sih beberapa tips buat nyari dana conference ke luar negeri, tapi memang harus siap ribet.

Jam menunjukkan pukul 24.00

Aku tidur, karena besok harus bangun pagi dan siap – siap pulang.


Pagi, sudah berada di kereta.

Saatnya untuk melaporkan email “acceptance” semalam, tentunya ke kedua dosbingku. Termasuk masalah pendanaan dan lain-lain. Layaknya, curhatan mahasiswa yang beasiswanya kurang buat pergi conference ke Europe. haha… tapi untungnya aku ga sambil nangis-nangis.

lanjut di post berikutnya yaa… 😀

 

 

Leave a comment

Previous Post
Next Post